Viral, Curhatan Sarjana UI Kalah Saing Dengan Lulusan STM, Karvin Fadila CEO SIP Development Center Angkat Bicara

Viral, Curhatan Sarjana UI Kalah Saing Dengan Lulusan STM, Karvin Fadila CEO SIP Development Center Angkat Bicara

Smallest Font
Largest Font

PORTAL BOGOR, Cibinong - Viralnya curhatan sarjana Universitas Indonesia (UI) di Twitter tentang dirinya yang kalah saing dengan lulusan STM yang berpengalaman, menjadi sebuah fenomena yang harus dicermati dengan seksama.

Dalam curhatannya lulusan UI tersebut merasa tidak masuk akal 15 Sarjana teknik mesin dikalahkan oleh satu orang lulusan STM yang memiliki sertifikat keahlian.

Karvin Fadila, CEO dari SIP Development Center / PT Sahabat Insan Perubahan yang merupakan Asesor Kompetensi BNSP-RI turut angkat bicara menanggapi fenomena ini.

Dirinya menjelaskan bahwa, memang bukan lagi rahasia umum bahwa kebutuhan industri menuntut dan menuntun kita bukan hanya sadar akan pengetahuan, tapi perlunya keterampilan dalam aktifitasnya yang sebenarnya ini sudah diatur sedemikian rupa oleh negara kita bahwa ada pengetahuan dan keterampilan menjadi unsur penting dalam suatu pekerjaan.

"Maka wajar saja dan saya sangat setuju ketika PT PAL menerima yang memiliki pengalaman dan sertifikat walau lulusan STM, karena dalam jenjang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) bisa saja yang lulusan STM tapi kemampuan dan pengalaman sebagai seorang praktisi sebenarnya melebihi S1, dan begitu sebaliknya," jelas Kevin.

Bahkan ada satu hal tambahan lagi yang menjadi unsur penting untuk menjaga juga mengimbangi pengetahuan dan keterampilan, yaitu sikap kerja atau  attitute dalam bekerja.

Pengetahuan keterampilan dan sikap kerja sudah diatur di setiap SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan salah satu pengakuan seseorang memiliki kompetensi dalam pekerjaan/jabatan/aktifitas tertentu dibuktikan dengan sertifikat BNSP-RI, tentunya ada juga versi Kemnaker, dan Asosiasi Profesi.

Untuk level-level tertentu perlulah pengalaman yang mumpuni untuk dapat mengambil sertifikasi tersebut. 

"Salah satu panutan saya pernah bilang, "Vin, Jam Rolex yang begitu mahal bisa dibeli oleh orang kaya, tapi maaf, tidak ada yang bisa membeli Jam terbang seseorang," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga memberikan saran kepada Mahasiswa, agar terus memperluas pengalaman dan wawasan dengan menggunakan waktu yang sebaik-baiknya.

"Untuk Mahasiswa atau yang baru lulus dari kampus manapun kamu, ingat bukan kampus yang membesarkanmu, tapi kamu yang membesarkan kampus," ungkap Kevin.

"Bagi kamu yang belum memiliki pengalaman dan kompetensi silahkan berinvestasilah waktu dan/atau uang untuk meningkatkan pengalaman dan kompetensimu," tutupnya. (***)

Editors Team
Daisy Floren