Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor di Cigudeg Serap Aspirasi, Warga: Pekerja Tambang Belum Terperhatikan
PORTALBOGOR.COM, BOGOR - Beragam keluh-kesah dan usulan dari berbagai macam kalangan tumpah ruah dalam agenda reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor masa sidang I Tahun 2023-2024.
Adapun hal-hal yang mencuat dalam reses di wilayah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor pada Rabu, 06 Desember 2023 begitu beragam, berikut diantaranya.
Tentang hal budaya dan upah tenaga kerja yang dinilai perlu perhatian khusus di Bogor bagian barat. Karena sebagaimana diketahui bahwa upah minimum pekerja masih jauh dari sebagaimana mestinya.
Menanggapi ragam usulan dan keluh kesah tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB yaitu Nurodin SH, pun merasa terharu dan berempati.
Nurodin pun mengungkapkan bahwa dirinya menerima keluh-kesah dan usulan dari masyarakat merupakan sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Bogor.
"Ini negara demokrasi, wakil rakyat harus hadir memberi solusi, dan negara wajib hadir ditengah-tengah kesulitan masyarakat," ungkap Nurodin, SH., kepada awak media portalbogor.com pada Rabu (06/12).
Terkait Upah Minimum Pekerja (UMP) yang menjadi keluhan warga masyarakat Kecamatan Cigudeg, Nurodin menegaskan bahwa perusahaan yang berada di Cigudeg harus tunduk dan patuh pada hukum dan aturan yang diberlakukan.
Dengan demikian, dirinya mengaku akan mengkoordinasikan hal tersebut kepada pihak terkait yakni Dinas ESDM Provinsi Jabar untuk dapat hadir memberikan keadilan.
"Insaa Allah akan kita koordinasikan kepada Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat. Karena ini menjadi temuan yang sangat baik dalam reses yang meskipun sederhana, tapi penuh makna," tegas Nurodin.
"Kalau ada yang tetap bersikukuh tidak sesuai dengan UMP, maka kita akan meminta untuk Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat membekukan izin ekploitasi dan eksplorasi," tegas Nurodin yang disambut penuh dengan penuh tepuk tangan dari audiens.
Masih ditempat yang sama, audiens yang mengusulkan hal tersebut merupakan pria yang akrab disapa Aa Permana sebagai perwakilan putra daerah Rengasjajar Kecamatan Cigudeg.
Dirinya memang tinggal di wilayah perusahaan khusus tambang dan menilai kondisi tersebut tidak sebanding dengan resiko para pekerja.
"Upah Minimum Pekerja di wilayah kami yang bekerja diperusahaan quary khususnya tambang, masih banyak yang belum terperhatikan sepenuhnya terkait upah, apalagi mengingat resiko," ujar Aa Permana.
"Beda hal dengan para pekerja diminimarket, yang notabene lebih minim resiko daripada pekerja ditambang quary, gajinya rata-rata sudah UMP," ungkap Aa Permana selaku salah satu pengurus DPK KNPI Kecamatan Cigudeg saat memberikan pemaparan keprihatinan wilayahnya.***
(Dede Surya)