Rektor UMJ Berang, Warga Muhammadiyah Akan Dibunuh Satu Per Satu Oleh Pegawai BRIN
PORTAL BOGOR Jakarta - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Makmun Murod berang dengan pernyataan AP Hasanuddin, staf BRIN yang akan membunuh warga Muhammadiyah.
Melalui akun Twitternya, Makmun Murod menilai jika staf lembaga riset BRIN tidak menampakkan keintelektualannya, namun cenderung seperti preman.
"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman," kata Makmun Murod.
Kasus pengancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah itu bermula dari status Facebook Thomas Jamaluddin.
Mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu menilai, Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," sindir Thomas Jamaluddin.
Status Facebook Thomas Jamaluddin ini pun mendapat respon dari staf BRIN lainnya, AP Hasanuddin alias Andi Pangerang Hasanuddin.
AP Hasanuddin menuliskan kemarahannya kepada warga Muhammadiyah yang tidak sejalan dengan pemerintah terkait hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Dengan marah dan memention akun Ahmad Fauzan S, AP Hasanuddin menyatakan siap menghalalkan darah warga Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata AP Hasanuddin.
Kontan, pernyataan AP Hasanuddin ini pun viral di media sosial dan mendapat tanggapan berbagai pihak.
Bahkan, banyak warga Muhammadiyah yang siap menghadapi ancaman AP Hasanuddin dengan meminta lokasi untuk bertemu dan adu nyawa.
Pernyataan AP Hasanuddin pun membuat petinggi BRIN ketar-ketir.
Melalui release yang diterbitkan BRIN, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyayangkan dengan ucapan AP Hasanuddin tersebut
Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya segera melakukan pengecekan di internal BRIN.
"Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN," katanya.
Laksana Tri Handoko menjelaskan, saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat tersebut.
Langkah konfirmasi dilakukan untuk memastikan apakah benar sivitas tersebut adalah ASN di BRIN atau bukan.
"Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi," ujar Laksana Tri Handoko.
"Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," tegas Laksana Tri Handoko
Kepala BRIN juga mengimbau agar publik tidak terpancing dengan isu yang beredar dan mengajak publik untuk merujuk pada sumber informasi yang terpercaya. (***)