Refleksi HUT Banten Ke-23, HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten Gelar Aksi Di Gedung DPRD Provinsi Banten
PORTALBOGOR.COM, Kota Serang - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi dari HMI MPO Cabang Serang dan PII PW Banten menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Banten Ke-23 yang dinilai masih banyak permasalahan kedaerahan pada 04 Oktober 2023 di Gedung DPRD Provinsi Banten, Kota Serang.
Himpunan Mahasiswa Islam - Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Serang dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten menilai bahwa dengan menginjaknya usia Banten yang ke-23 tahun itu tak kunjung juga meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Hal itu dapat dilihat dari beberapa permasalahan yang hadir pada lingkup Provinsi Banten. Mulai dari angka putus sekolah yang masih tinggi, angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi, hingga pembangunan Banten Internasional Stadium yang dinilai tidak optimal.
Diketahui bahwa, berdasarkan data dari situs kemendikbud.go.id terdapat sebanyak 25.274 anak putus sekolah SD maupun SMA di Provinsi Banten pada tahun 2023.
Adapun untuk komposisi jumlah putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK nyaris seimbang, dimana yang paling banyak terdapat Anak Tidak Sekolah (ATS) berada ditingkat SD dengan jumlah 12.778 murid, serta diikuti dengan SMP yang berjumlah 12.486 siswa.
Dari seluruh daerah lingkup Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang merupakan daerah yang turut menyumbang ATS tertinggi hingga mencapai 7.361 siswa. Dengan rinciannya adalah 3.997 pada tingkat SD, dan 3.364 siswa pada tingkat SMP.
Daerah yang menyumbang ATS kedua adalah Kabupaten Lebak, dengan 4.353 siswa, yaitu sekitar 1.758 murid dari SD dan sebanyak 2.595 siswa tingkat SMP. Sedangkan Kabupaten Serang menempati peringkat ketiga dengan ATS sebanyak 3.022 siswa.
Ihsan selaku Ketua PII Banten mengkritisi atas kondisi pendidikan Banten yang cukup memprihatinkan tersebut.
"Sangat jelas bahwasanya masih banyak PR Pemrov Banten, terlihat dengan jumlah (ATS) yang begitu besar," ucap Ihsan selaku Ketua PII Banten kepada awak media portalbogor.com pada 04 Oktober 2023.
Selain pendidikan, HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten juga menyoroti terkait kemiskinan yang masih menjadi epicentrum persoalan di Provinsi Banten.
"Dalam aksi demonstrasi ini, kita tidak membawa semua isu yang jadi evaluasi pada Pemprov Banten. Karena saya yakin, ormawa lain akan membahasnya," tutur Jamal Fahrul Awaludin selaku Koorlap Aksi.
"Yang pertama terkait kemiskinan, karena dari sini semua masalah provinsi Banten ini muncul," kata Jamal.
Bahkan hingga Maret 2023 ini BPS Provinsi Banten menyebut terdapat 826,13 ribu jiwa yang terjerat kemiskinan.
"Walaupun mengalami penurunan, kita menganggap bahwa penurunan itu tidak signifikan yang dikarenakan masih banyak ribuan warga Banten mengalami kemiskinan," jelas Koorlap Aksi.
"Sehingga Pemerintah Provinsi Banten harus serius dalam menanggapi kemiskinan warga Banten. Karena dari sini muncul isu angka putus sekolah, pengangguran, dll," lanjutnya.
Disamping itu, pengangguran di Provinsi Banten masih menjadi daerah yang paling banyak memiliki jumlah pengangguran jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
BPS Provinsi Banten mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai sebanyak 486,35 ribu orang orang atau sekitar 7,9 persen. Sebanyak 15,7% disumbang dari wanita lulusan SMA, sedangkan 11,1% dari laki-laki, serta 5,1% dari lulusan SMP kebawah.
Pada kondisi tersebut, HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten menilai bahwa Pemprov Banten perlu segera memberikan akses lapangan pekerjaan kepada masyarakat Banten untuk dapat menurunkan angka pengangguran di Banten.
Semakin tinggi tingkat pengangguran yang hadir, dapat berpotensi terhadap tingginya angka kriminalitas yang disebabkan karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten turut menyoroti pembangunan Banten Internasional Stadium yang memakan anggaran hingga Rp. 983 miliar. Namun dengan anggaran sebesar itu, nyatanya Banten Internasional Stadium justru dinilai tidak optimal.
Ega Mahendra selaku Ketua Umum HMI-MPO Cabang Serang menyayangkan atas ketidakoptimalan dari pembangunan yang menggunakan dana APBD.
"Seperti yang diketahui, kalau pembangunan Banten Internasional Stadium itu memakan anggaran biaya pembangunan daerah (APBD) senilai 983 milliar rupiah dan itu seolah sia-sia. Karena sejak diresmikannya pada 9 Mei tahun 2022 lalu, (BIS) tidak kunjung dioptimalkan juga," ujar Ega Mahendra.
Pasalnya, dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun pasca peresmiannya pada 9 Mei 2022, hingga kini belum juga digunakan untuk kegiatan perhelatan sepak bola.
"Banten Internasional Stadium itu harus segera dievaluasi. Pada nyatanya seharusnya stadium itu sudah bisa digunakan oleh masyarakat umum segala fasilitasnya. Dan seharusnya melalui BIS itu bisa menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi (yang terjadi) malah sebaliknya (justru) terbengkalai," kata Ketua PII Banten.
Bahkan isu lingkungan pun tidak absen dari sorotan pada gerakan aksi demonstrasi HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten pada HUT Banten Ke-23.
Terdapat kasus dugaan pencemaran lingkungan berupa pembuangan serta pembakaran limbah sembarangan yang bersumber dari PT Asahimas Chemical.
HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten berencana untuk melakukan aksi lanjutan terhadap kondisi dugaan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengingatkan industri agar lebih menjaga lingkungan dan pengelolaannya sesuai aturan.
Hal tersebut merujuk pada UU No. 32 Tahun 2009, Permen LHK No. 6 Tahun 2021, PP No. 22 Tahun 2021 tentang P3 Lingkungan Hidup yang mengatur pengelolaan limbah industri untuk memastikan tidak berdampak terhadap kerusakan lingkungan, dan Pasal 70 Ayat (1) UU PPLH yang mengatur masyarakat untuk dapat memiliki hak dan kewenangan yang sama dan seluas-luasnya dapat berperan aktif dalam perlindungan lingkungan hidup.
Berangkat dari beragam permasalahan diatas, HMI-MPO Cabang Serang dan PII Banten menyampaikan 9 tuntutan pada aksi demonstrasi HUT Banten Ke-23, yaitu:
1. Berikan pendidikan yang layak kepada masyarakat Banten dan turunkan angka putus sekolah di provinsi banten;
2. Berikan kesejahteraan kepada masyarakat dan tuntaskan angka kemiskinan di provinsi banten;
3. Berikan akses lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada masyarakat banten;
4. Optimalisasikan Banten Internasional Stadium;
5. Tangani lingkungan yang aman dan nyaman di provinsi banten serta usut tuntas oknum perusak lingkungan;
6. Berikan keamanan serta kenyamanan kepada perempuan dan anak terhadap kejahatan seksual;
7. Pemerataan infrastruktur diwilayah di Provinsi banten;
8. Desak DPRD Banten untuk Evaluasi PJ Gubernur soal rencana solusi polusi kendaraan listrik untuk Mobil Dinas;
9. Meminta pemerintah provinsi banten untuk segera mengentaskan anak jalan;***