OPINI: Refleksi Hari Anti Korupsi Sedunia, Momentum Menyemai Nilai Dan Karakter Pemuda
PORTALBOGOR.COM, BOGOR - Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember sebagai bentuk komitmen dunia melawan Korupsi. Hari yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sejak tahun 2003 silam, untuk memberikan kesadaran aksi bahaya dan dampak korupsi bagi seluruh masyarakat dunia.
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption atau corruptus yang menggabarkan tindakan merusak atau menghancurkan. Kemudian dalam bahasa inggris dan prancis diserap menjadi kata corruption, serta dalam bahasa belanda adalah korruptie. Sehingga dalam bahsa Indonesia terbentuklah kata korupsi.
Korupsi termasuk dalam kategori tindak pidana, yang sangat merugikan keuangan negara bahkan perekonomiannya yang berdampak pada menghambatnya pembangunan nasional.
Tidak hanya merugikan Negara, tindak pidana korupsi merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Oleh karena itu, korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa.
Korupsi Dan Momentum Politik; Mengenal Ragam Modus Operandi Korupsi Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, definisi korupsi merujuk pada beberapa jenis di antaranya tindakan kerugian keuangan pada Negara, suap-menyuap, penggelapan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, pembentukan kepentingan dalam hal pengadaan, dan gratifikasi.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dikutip dari catatan PPATK pada tahun 2022, terdapat 1.215 laporan transaksi keuangan mencurigakan dengan nilai Rp.183,8 triliun. Dari total transaksi tersebut, terdapat lebih dari Rp 81,3 triliun yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.
Hasil analisis PPATK juga menemukan, modus yang paling jamak digunakan nuntuk menampung dana yang diduga hasil korupsi, yaitu mulai dari penukaran valuta asing, instrument pasar modal, hingga pembukaan polis asuransi.
Oleh karena itu, kasus korupsi dengan modus suap dan manipulasi saham memanfaatkan pasar modal berpotensi semakin massif terjadi. Pola korupsi yang semakin canggih diprediksi meningkat jumlahnya seiring dengan eskalasi politik jelang pemilu.
Semakin dekatnya tahun politik 2024, kerawanan ini akan semakin menguat. Terlebih, praktik suap terkait konsesi pengelolaan sumber daya alam, sektor pengadaan, hingga mahar politik biasanya akan mencuat jelang tahun politik.
Kita ketahui bahwa biaya politik memiliki nilai yang tinggi, seperti untuk biaya banner, stiker, biaya saksi, hingga biaya kampanye. Dengan adanya momentum konstalasi politik yang membutuhkan biaya tinggi tersebut berpotensi mengidentikasinya hadirnya korupsi seperti contoh diatas yakni, penukaran valuta asing, instrument pasar modal, hingga pembukaan polis asuransi.
Maka, penguatan dan pengawasan anggaran dan program yang hadir harus lebih ditekankan, melalui instansi yang berwenang.
Membangun Karakter Jujur, Tanggung Jawab dan Berani; Cegah Virus Korupsi Sejak Dini
Banyak upaya untuk mencegah tindakan korupsi, satu diantaranya adalah dengan membangun karakter. Karena karakter merupakan sifat indifidual yang dimiliki seseorang dengan adanya faktor lingkungan dan pembelajaran dari luar.
Terdapat 3 karakter yang perlu dibangun sejak dini, yaiytu jujur, tanggung jawab, dan berani,
Menurut KPK, jujur adalah sikap lurus hati, tidak berbohong, tidak curang dan tulus-ikhlas. Orang dengan berintegritas jujur akan selalu berpegang pada prinsip yang diyakininya benar.
Selain jujur, ia juga harus memiliki karakter tanggung jawab yaitu berani mengakui kesalahan yang dilakukan, menjaga amanah dan dapat diandalkan. Tanggung jawab akan membuat seseorang memenuhi tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Tidak luput dari kedua karakter diatas, seseorang perlu juga memiliki karakter berani. Karena orang memiliki karakter berani cenderung memiliki hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar, pantang mundur dan tidak gentar. Terlebih, untuk mencegah korupsi dan melaporkan tidak pidana korupsi ke aparat.
Pentingnya Pemuda Miliki Karakter Jujur. Tanggung jawab, dan Berani
Menurut para ahli, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil, maka daripada itu penting sekali menanamkan karakter jujur, tanggung jawab, dan berani kepada pemuda. Karena pemuda adalah penerus bangsa yang harus memiliki peran dan taggung jawab atas terwujudnya bangsa tanpa korupsi.
Mengapa hari anti korupsi sedunia itu perlu kita peringati melalui penanaman karakter terhadap pemuda? Karena seperti yang kita tahu, korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana (kejahatan) yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang dipercaya dalam suaatu jabatan kekuasaan, untuk memperoleh keuntungan yang haram.
Maka setiap forum diskusi kepemudaan, gerakan kepemudaan, dan juga pemerdayaan kepemudaan harus diisi dengan pembelajaran karakter.
Dengan dijalankannya gagasan tersebut, harapannya pemuda dapat menjadi garda terdepan untuk lebih berani menyikapi persoalan korupsi yang ada di Negara ini. Selain itu harapan kedepannya untuk instansi yang bertanggung jawab di wilayah tersebut, dapat menjadi lebih aktif lagi dalam menyelidiki persoalan korupsi yang ada di Indonesia. Dengan tujuan menjadikan tatanan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera.
Maka daripada itu, korupsi merupakan suatu tindakan yang amat fatal karena dapat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Hari Anti Korupsi Sedunia menjadi sangat penting, karena untuk menyadarkan kepada pemuda bahwasanya korupsi itu suatu tindakan yang sangat jahat, dan juga menanamkan sifat anti korupsi kepada pemuda dan masyarakat indonesia.***
Ditulis oleh Reziq Aldrin, peneliti Savana Institute dan aktif di HMI-MPO Cabang Bogor.