Ketua PWI Kabupaten Bogor Tegaskan Anggotanya Tak Terlibat dalam Aksi Demo Media Abal-Abal

Ketua PWI Kabupaten Bogor Tegaskan Anggotanya Tak Terlibat dalam Aksi Demo Media Abal-Abal

Smallest Font
Largest Font

PORTALJABAR, Cibinong – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, Dedi Firdaus, memastikan bahwa anggotanya tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan diri sebagai wartawan, Kamis, (28/11/2024).

Aksi tersebut berlangsung di depan Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan diduga dipicu oleh ucapan salah satu oknum Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) yang menyebut istilah media abal-abal.

Dedi Firdaus menegaskan, bahwa organisasi PWI dan anggotanya selalu menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik. 

Dedi Firdaus juga menyoroti penggunaan Gedung Graha Wartawan sebagai titik kumpul aksi tersebut.  

“Gedung Graha Wartawan seharusnya hanya digunakan untuk kegiatan resmi organisasi profesi wartawan seperti PWI, AJI, atau Pewarta Foto Indonesia, bukan untuk aksi semacam ini,” ujar Dedi Firdaus.

Ia menyayangkan adanya pihak yang menggunakan nama wartawan untuk melakukan aksi tanpa koordinasi dengan organisasi resmi. 

Menurutnya, hal ini dapat mencoreng citra profesi wartawan yang sebenarnya memiliki kode etik dan tanggung jawab besar kepada masyarakat.  

Dedi Firdaus juga mengimbau semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk lebih bijak dalam memberikan pernyataan yang melibatkan profesi wartawan.  

“Kalau ada permasalahan, mari selesaikan secara profesional. Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan, apalagi dengan menggunakan istilah-istilah yang merendahkan profesi,” tambahnya.  

Aksi demo ini dilaporkan terjadi karena ketidakpuasan atas perlakuan salah satu oknum IPSM Kabupaten Bogor yang diduga memberikan pernyataan kurang mengenakkan terhadap wartawan. 

Meski begitu, Dedi berharap konflik ini dapat diselesaikan secara damai dan tidak memicu polemik yang lebih besar.  

“Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar hubungan antara media, pemerintah, dan masyarakat tetap harmonis. Wartawan adalah mitra strategis dalam membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik,” ungkap Dedi.  

Lebih lanjut, Dedi Firdaus juga menyampaikan, dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat diharapkan memahami bahwa tidak semua aksi yang mengatasnamakan wartawan adalah representasi dari organisasi resmi seperti PWI. 

"Upaya menjaga profesionalisme dan etika jurnalistik harus menjadi prioritas bersama demi menjaga kepercayaan publik terhadap profesi wartawan, terlebih kepada organisasi besar seperti PWI," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sekitar seratus Wartawan dari berbagai organisasi pers Ontrog kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Kamis (28/11/2024) siang.

Mereka menggelar aksi di depan kantor Dinsos Kabupaten Bogor karena protes dengan ungkapan media abal-abal yang dilontarkan oleh salah satu anggota Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor, Supiah.

Supiah melontarkan kalimat media abal-abal karena ramainya pemberitaan di media online terkait dengan kegiatan bimtek IPSM di Kota Bali, sepekan sebelumnya.

Dalam aksi solidaritas tersebut, seratusan wartawan tersebut mendesak kepada Supiah yang mengucapkan kalimat media abal-abal dan Dinsos Kabupaten Bogor untuk meminta maaf secara terbuka.

Opan, sebagai penanggung jawab aksi dalam orasinya menyatakan keberatan atas ucapan Supiah melalui sosial medianya, yang menyatakan adanya media abal-abal dalam hal klarifikasi terkait bimtek ke Bali.

"Saya sangat tidak setuju jika kami dikatakan wartawan yang menulis di media abal-abal, karena itu kita adakan aksi yang menuntut permohonan maaf dari Supia," tegas opan.

Opan juga menambahkan, bahwa kenapa aksi ini dilakukan dan lokasinya di Dinsos Kabupaten Bogor, itu semua tak lepas dari Supiah sebagai anggota IPSM Kabupaten Bogor.

Supiah yang didampingi Kepala Dinsos Kabupaten Bogor Farid Ma'ruf hadir langsung untuk menyatakan permohonan maafnya didepan para awak media.

Supiah pun menyatakan tidak ada niat untuk melecehkan para awak media, juga tidak menyangka efeknya akan seperti ini.

"Saya mohon maaf buat para awak media terkait ucapan saya, dan saya tidak ada maksud untuk melecehkan rekan-rekan semua," kata Supiah di depan para awak media. (***)



Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author