Keluarga Mahasiswa Jasinga Kirimkan Surat Cinta Untuk Bupati Bogor, Kritisi Soal Lingkungan Dan Pembangunan

Keluarga Mahasiswa Jasinga Kirimkan Surat Cinta Untuk Bupati Bogor, Kritisi Soal Lingkungan Dan Pembangunan

Smallest Font
Largest Font

PORTALBOGOR.COM, JASINGA - Keluarga Mahasiswa Jasinga (KMJ) Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor menyampaikan kritikannya kepada Pemkab Bogor, yang tertuju khusus untuk Bupati Bogor pada Selasa, 09 Januari 2024.

Kritikan itu menyoal tentang pembangunan dan dampaknya terhadap lingkungan di Jasinga.

Sebelumnya, kritikan dari Keluarga Mahasiswa Jasinga telah dilayangkan kepada Ade Yasin semasa ia masih menjabat, namun hingga kini belum ada respon dari Pemkab Bogor.

Firdaus sebagai salah satu aktivis KMJ yang merupakan putra daerah asal Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mengungkapkan dalam pesan narasi aspirasinya yang sampai saat ini tak kunjung mendapatkan respon.

Hingga Ade Yasin menjadi terdakwa pada Kasus Korupsi di Kabupaten Bogor, pesan tersebut belum juga ada respon.

Kini, Firdaus mengirimkan pesannya tersebut dengan sebuah harapan dan menuntut agar adanya sebuah tindak lanjut dari Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu soal pembangunan dan dampaknya terhadap lingkungan.

Berikut portalbogor.com kutip dari surat yang dibuat oleh KMJ.

Untuk Bupatiku Terhormat di tempat.

Ibu Bupati yang kami cintai. 

Bagaimana keadaan ibu? Saya harap ibu sehat walafiat dan dapat mendengarkan curahan hati kami sebagai anak- anak ibu. 

Inilah surat pertama dan isi hati seorang anak mengenai lingkungan hidup di Bumi Tegar Beriman Kabupaten Bogor, yang dikenal sebagi Bogor Kota Hujan yang kita cintai.

Ibu Bupatiku, dengan rasa hormat kami ingin mengingatkan kita akan ulasan janji deklamasi ibu memimpin Kabupaten Bogor.

Besar harapan kami masyarakat awam untuk penunaian seberkas janji terikat.

Ibu Bupati yang kami cintai, dahulu Kabupaten Bogor hijau, asri nan sejuk.

Tetapi, kita perlu pembangunan jadi mereka memangkasnya, tak mengapa. 

Dahulu Kabupaten Bogor sepi, kini hiruk pikuk itulah dinamakan sebuah pembangunan, tak mengapa. 

Tetapi, sekarang badannya kotor dan bau karena bermandikan lumpur pasir basah.

Sampah berserakan dimana-mana serta polusi akibat kandang ternak hampir ditiap pelosok desa 

Tak asing jalan rusak akibat truk-truk tambang pasir overload dan basah,

Tak asing bukit dibelah untuk keruk kekayaanya, tak asing rumah di dusun kami hanyut akibat banjir bandang.

Tak asing orang memakai handuk membuang sekantong penuh kotorannya ke sungai atau ke kebun. 

Tak asing orang meracuni ikan di sungai dan menambang kekayaan alam di wilayah Kabupaten Bogor.

Tapi melanggar aturan dan merusak keseimbangan alam. 

Tapi kami bukankah engkau yang dapat memerintahkan orang dengan mulut saja.

Kami hanyalah sekolompok saksi bisu. 

Iya, kami hanya korban penganiayaan rusaknya alam dan polusi serta penyakit sertakan kekotoran.

Ibu Bupati yang kami cintai, hutan, gunung, dan sungai butuh fungsi, bukan sekedar tempat luapan nafsu orang egois yang meraup untung sendiri.

Hutan yang terus merana karena ditebang sengaja maupun tidak, peracunan ikan di sungai yang terus gencar dilakukan oknum-oknun jahat dan sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu penyebab dan pelakunya. 

Tetapi dibalik kerungsingan pemerintah sebenarnya kita hanya perlu mengaplikasikan peraturan yang ada yang efektif dan sanksi yang harus ditegakkan, tidak mengenal siapapun pelakunya, yang terpenting ia telah melakukan kesalahan.

Memang jika difikir, ini adalah masalah pribadi masyarakat yang memiliki kepedulian rendah.

Tetapi ini sebenarnya diperburuk oleh pemerintah yang kurang campur tangan. 

Seharusnya ada pembentukan peraturan yang diwujudkan dalam praktek yang benar dan ditaati oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemberian sanksi yang cukup berat kepada warga yang melanggar agar tidak diulangi dan menjadi contoh kepada yang lainnya.

Kami sebagai warga Kabupaten Bogor, prihatin dengan kondisi Kabupaten kita yang semakin hari semakin berubah.

Kami juga sangat menyayangkan masyarakat yang mengabaikan segala peraturan, dan kami lebih sedih kepada pemerintah seolah tutup mata.

Kami ingin merasakan hidup nyaman dengan indahnya alam yang lestari, lingkungan yang bersih dan sehat.

Melintasi jalan lurus tanpa khawatir akan tergelincir sebab licin dan jalan berdebu.

Mari kita rawat bersama lingkungan hidup difasilitasi oleh pemerintah.

Besar harapan kami kepada ibu Bupati selaku orang nomor satu di Kabupaten Bogor dapat mengayomi dan menampung aspirasi sebagai masyarakat.

Sekian surat dari kami dengan harapan sebuah Kabupaten Bogor yang maju dan mimpi baru.

Kami sangat gerah akan masalah yang belum rampung dan sangat disayangkan masyarakat yang dirugikan.

Mewujudkan Kabupaten Bogor termaju.

Nyaman dan beradab demikian kami dari warga Kabupaten Bogor.***

(Dede Surya)

Editors Team
Daisy Floren