Jalan Longsor Dikeluhkan Warga Desa Cileuksa, Ini Respon Yang Diberikan UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI Cigudeg

Jalan Longsor Dikeluhkan Warga Desa Cileuksa, Ini Respon Yang Diberikan UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI Cigudeg

Smallest Font
Largest Font

PORTAL BOGOR, Sukajaya - Adanya keluhan warga terkait kondisi jalan yang longsor dan membahayakan pengendara yang melintas di Sukajaya, UPT Jalan Dan Jembatan Wilayah VI langsung meresponnya.

Kondisi jalan yang terkena longsor tersebut langsung diperbaiki oleh petugas UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI tersebut.

Menurut Erul, Penilik Wilayah Kecamatan Sukajaya UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI, dampak dari pemberitaan tersebut, pihaknya kini langsung melakukan pekerjaan di jalan. 

"Saat ini lagi dikerjakan bronjong, karena kemaren juga sebetulnya sudah diusulkan dari bulan Januari. Cuma anggarannya belum turun-turun juga," kata Erul pada Wartawan. 

Lebih lanjut Erul mengatakan, selain memperbaiki jalan yang longsor tersebut, pihaknya juga melakukan pergantian gorong gorong yang diketahui penyebab utama longsor tersebut. 

"Untuk panjang 10 meter dengan ketinggian hampir 5 meter. Karena itu ganti boxs gorong-gorong juga lebih dari 1 satu boxs cover. Saat ini langsung dikerjakan," katanya. 

Selain itu, Erul juga menjelaskan, untuk perawatan dan pembersihan rumput di area bahu jalan yang membentang di Kecamatan Sukajaya hingga batas Banten, pihaknya masih menunggu anggaran dari Pemkab Bogor. 

"Mengenai pembersihan dan pemeliharaan rumput ilalang itu, kalau tahun 2022 itu kita nggak ada pemilharaan, mau konstruksi atau yang lainnya. Tetapi kalau tahun 2023 itu pasti ada, cuma saat ini belum keluar, nunggu anggarannya turun dulu," jelas Erul.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Cileuksa mengeluhkan lambatnya perbaikan dan perawatan dari Pemkab Bogor, terkait dengan kondisi jalan yang rusak akibat longsor. 

Ramdhani mengatakan, situasi gorong-gorong yang jebol itu disinyalir semakin tambah besar, hingga menimbulkan longsor di bahu jalan yang membuat pengendara harus ekstra hati-hati, apalagi dalam keadaan malam hari. 

"Kalau dibiarkan terus menerus, bisa jadi terputus jalan penghubung kami. Akses jalan itu kan penghubung alternatif pemudik atau aktivitas warga Jabar Banten," kata Ramdhani.

Sedangkan Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyadi mengatakan, adanya bahu jalan yang sudah lama longsor tersebut, dia menyampaikan  pemeliharaan dari UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI, dinilai kurang proaktif dalam merespon perbaikan dan perawatan jalan tersebut. 

"Jalan sebelum ke Desa Cileuksa, pas gorong-gorong plat deker itukan sudah lama jebolnya. Sekarang makin parah lagi harus ditambah pondasi di bahu jalan itu," kata pria yang akrab disapa Apih Ujang kepada wartawan. 

Apih Ujang menegaskan, saat ini menjelang hari raya lebaran 2023 pun, belum terlihat dari UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VI untuk memperbaiki.  

"Untuk perawatan jalan menjelang lebaran, sampai saat ini belum ada pergerakan dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor, bahkan bahu - bahu jalan yang saat ini banyak tumbuh rumput tinggi, belum juga dibersihkan ataupun dirapihkan," katanya. (Ilham Ary)

Editors Team
Daisy Floren