Dua Kali Masyarakat Kehilangan Bupati, FORMATIK: Ada Peluang Bupati Bogor Mendatang Dari Kalangan TNI

Dua Kali Masyarakat Kehilangan Bupati, FORMATIK: Ada Peluang Bupati Bogor Mendatang Dari Kalangan TNI

Smallest Font
Largest Font

PORTAL BOGOR,Cibinong-Cibinong. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Kabupaten Bogor hingga akhir 2022 yaitu mencapai 5,4 juta jiwa. Sebanyak itu pula masyarakat di Kabupaten Bogor setidaknya pernah mengalami kehilangan kepala daerahnya sebanyak dua kali.

Dalam kesejarahannya, kepala daerah di kabupaten bogor pernah terjerat kasus tindak pidana korupsi secara bergantian. Terhitung sejak periode Bupati Rachmat Yasin dan Bupati Ade Yasin, kedua mantan kepala daerah tersebut mengalami kasus hukum yang secara otomatis memberhentikan kedua kepala daerah tersebut.

Dalam kurun waktu periode kepemimpinan dua kepala daerah tersebut, banyak pemerhati menilai bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor terhadap calon kepala daerah dari kalangan partai dimungkinkan menurun.

Melihat penomena tersebut, pemerhati dan analis kebijakan publik Yogi Prasetio menyampaikan, bahwa masyarakat Kabupaten Bogor kedepan harus lebih selektif dalam memilih dan memilah siapa calon pemimpinnya dimasa mendatang. Ia pun menekankan untuk mengkaji ulang latar belakang siapa calon yang akan memimpin Kabupaten Bogor mendatang.

"Kedepan kita harus lebih selektif dalam memilih dan memilah calon pemimpin, kita harus betul-betul cross check siapa dan dari mana latar belakangnya", kata Yogi dalam keterangan persnya pada Senin, (6/11/2023).

Pria yang akrab disapa Mas Gie itu pun seolah memberi sinyal, bahwa jangan sampai Kabupaten Bogor mengalami hattrick menyoal kepala daerahnya yang tersangkut kasus korupsi.

"Jangan juga nanti kita semua kena hattrick, yang rugi kan kita semua", tandas Mas Gie.

Dalam kesempatan itu pun, Yogi berpandangan menyoal peluang pemimpin kepala daerah di Kabupaten Bogor bukan berasal dari kalangan partai. Ia menilai bahwa sangat dimungkinkan peluang kepala daerah itu berasal dari kalangan TNI.

"Sangat dimungkinkan kepala daerah nanti dari kalangan TNI, yang mungkin saja orang bosan sama kalangan partai, kenapa bosan, dua kali juga dari kalangan partai kena kasus", beber Mas Gie.

Mas Gie pun berharap, siapapun nanti yang menjadi kepala daerah di Kabupaten Bogor Mendatang, dapat menjawab atas kegelisahan bersama masyarakat Kabupaten Bogor.

"Saya pikir kita semua masyarakat kabupaten bogor merasakan kegelisahan yang sama, dan siapapun nanti yang jadi kepala daerah bisa menjawab semua itu dengan kerja nyata", tutup Mas Gie. (***)

Editors Team
Daisy Floren